Kredibilitas dan relevansi seorang peneliti dapat dilihat dari banyak indikator, salah satunya adalah jumlah kutipan atau sitasi sebagai referensi riset lain. Sebagai salah satu jurusan terbaik di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), program studi Teknik Lingkungan memiliki tenaga pendidik dan dosen-dosen ahli nan berkompeten di bidang riset penelitian. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan terbaru yang diraih oleh Fauzul Imron, S.T., M.T, yaitu ‘Peneliti dengan Sitasi Terbanyak’ nomor satu di FST UNAIR tahun 2021.

Penghargaan ini diberikan oleh pihak Universitas Airlangga tepat pada dies natalis ke-67, yaitu hari Selasa lalu (09/11) di Aula Garuda Mukti secara luring. Ketika diwawancarai terkait pencapaian tersebut, dosen pengajar yang akrab disapa Pak Fauzul itu merasa sangat senang dan tidak menyangka akan mendapat penghargaan. Terlebih, beliau tidak memiliki target maupun strategi khusus untuk mencapainya.

“Pada awalnya saya tidak mentargetkan untuk dapat penghargaan. Mungkin karena melakukan penelitian adalah passion saya, jadi saya bahagia dalam menjalankannya,”

jelasnya, Jumat (12/11)

(Sumber: YouTube Universitas Airlangga)

“Selain itu, banyak orang yang terlibat dalam pencapaian ini mulai dari sahabat saya, kolega, bahkan mitra luar negeri. Saya juga dibantu oleh teman-teman mahasiswa teknik lingkungan. Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan mendapat penghargaan ini,”lanjutnya.

Pak Fauzul menjelaskan arti di balik penghargaan ini dan dampaknya terhadap seorang peneliti. “Maksud dari penghargaan ini adalah jumlah kutipan paper yang sudah kita terbitkan, baik jurnal nasional maupun internasional, dan dijadikan referensi untuk mendukung hasil penelitian lain,” ungkapnya. Dampak sitasi bagi seorang peneliti adalah meningkatkan visibilitas di dunia riset. Tak lupa, dengan adanya sitasi, peneliti akan merasa bahwa ilmu yang telah dituangkan akan bermanfaat dan berdampak bagi pihak lain.Kiprah Pak Fauzul dalam dunia riset saintifik juga dibuktikan dengan penghargaan serupa pada tahun sebelumnya. Selain Universitas Airlangga, pihak Kementerian Riset dan Teknologi BRIN menobatkan salah satu paper karya Pak Fauzul dan tim sebagai Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Non Kesehatan dan Obat di tahun 2020. Menurut beliau, salah satu kunci untuk menjadi tetap konsisten sebagai seorang peneliti adalah kerjasama dengan pihak lain.

“Ada kutipan ‘kerjasama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan dan cepat’. Dari hal tersebut, saya percaya bahwa semakin banyak orang yang terlibat, maka semakin besar juga peluang keberhasilan yang diperoleh,”

imbuhnya.

Bagi Pak Fauzul, salah satu bentuk kerjasama yang dapat meningkatkan kualitas penelitian adalah dengan mitra atau universitas di luar negeri. Dengan kerjasama tersebut, kesempatan untuk melakukan riset di negara lain akan lebih terbuka, dengan output yang lebih berkualitas.Sebagai dosen pengajar, Pak Fauzul berpesan pada mahasiswa Teknik Lingkungan UNAIR untuk tidak takut dalam memulai suatu penelitian, karena hal tersebut merupakan ilmu baru yang menyenangkan.

“Pesan saya untuk teman teman, jangan menganggap penelitian itu sesuatu hal yang rumit. Sebagai pembelajaran awal, teman-teman bisa bergabung pada beberapa project penelitian dosen. Nantinya, teman-teman akan mendapatkan pengalaman baru dan harapannya bisa membuat iklim penelitian yang kondusif di lingkungan mahasiswa,”tutupnya dengan sumringah.


Penulis: Diah Aldina Khairunnisa