Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Airlangga mengadakan kegiatan community development (pengabdian kepada masyarakat) dalam bentuk Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, serta Inventarisasi Gas Rumah Kaca (CO2 dan CO) dan Pemetaan Kadar Oksigen di Pulau Gili Iyang, Kabupaten Sumenep.
Berangkat dari data pelayanan sampah yang belum maksimal di Kabupaten Sumenep, terutama di pulau-pulau di luar Pulau Madura, Wahid Dianbudiyanto, S.T., M.Sc selaku ketua kegiatan sekaligus dosen FST memandang perlunya sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah domestik di Pulau Gili Iyang. Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah, masyarakat menyadari pentingnya mengelola sampah rumah tangga serta masyarakat dapat mendapatkan dan mengaplikasikan ilmu pengelolaan sampah rumah tangga yang telah diberikan. Tujuan lainnya adalah untuk memetakan kadar oksigen di Pulau Gili Iyang untuk melihat demografi atau karakteristik Pulau Gili Iyang dari kadar oksigennya.
Pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung dari hari Kamis-Minggu, 26-29 Oktober 2023 di Pulau Gili Iyang ini diikuti oleh 4 dosen (Wahid Dianbudiyanto, S.T, M.Sc. , Dio Alif Hutama, S.T, M.Sc. , Danar Arifka Rahman, S.T, M.T, Rinaldy Jose Nathanael S.T, M.T) serta 2 mahasiswa FST (M. Ariiq Setiawan dan Rezhyta Nahatya Shalva) UNAIR.
Pengabdian masyarakat terbagi atas 2 aktivitas utama yaitu Penyuluhan- Pendampingan dan Penelitian. Aktivitas penyuluhan dilaksanakan dengan tema pengelolaan sampah organik yang ada di Pulau Gili Iyang dengan metode komposting. Dalam aktivitas ini, tim FST Unair juga memberikan alat pencacah sampah dengan mesin Diesel sebagai salah satu penunjang aktivitas pengomposan. Penyuluhan lainnya dilaksanakan di MI Nurul Iman, yaitu mengenai Pentingnya Pemilahan Sampah dalam aktivitas sehari-hari.
Selain melakukan penyuluhan kepada masyarakat, TIM ACDH FST juga melakukan penelitian yang mengukur mengenai densitas dan komposisi sampah yang dihitung dari sampel beberapa titik yang ada di Pulau Gili Iyang. Rata rata densitas sampah yang didapatkan yakni 64,65 Kg/m3 dan didapatkan presentase komposisi sampah organik yakni sebesar 60% dan presentase sampah anorganik sebesar 40%, sehingga komposisi sampah paling banyak adalah sampah organik. Hal ini sejalan dengan aktivitas penyuluhan pengelolaan sampah yang berfokus pada pengelolaan sampah organik.
Selain itu, Tim ACDH FST juga melakukan pengukuran kadar oksigen, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Pengukuran tersebut dilakukan pada beberapa titik di Pulau Gili Iyang. Adapun hasil dari pengukuran tersebut kadar oksigen yang dimiliki Pulau Gili Iyang rata-rata sebesar 20.7% dengan kadar minimum sebesar 20.6% dan kadar maksimal 20.9%. Pengukuran kadar oksigen juga dilakukan pada goa yang ada di Pulau Gili Iyang. Pada beberapa titik tertentu di dalam goa, tercatat kadar oksigen mencapai 20.8% dengan rerata kadar oksigen di dalam goa sebesar 20.5%. Sedangkan kadar karbon monoksida tecatat sebesar 0 ppm; dan karbon dioksida pada kadar minimum sebesar 342 ppm dan kadar maksimal 472 ppm dengan rata-rata sebesar 408 ppm.
Dengan aktivitas pengabdian masyarakat ini, Wahid Dianbudiyanto, S.T, M.Sc. (ketua tim ACDH FST-Unair) berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap capaian SDGs negara Indonesia, khususnya SDGs nomor 11 (Sustainable Cities and Community), nomor 12 (Responsibe Consumption and Production), nomor 13 (Climate Action).