Pulau Gili Iyang, Madura – Kelompok Studi Lingkungan (KSL) Universitas Airlangga bersama dengan tim dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga, serta perwakilan dari PT. Mitra Prima Enviro telah sukses melaksanakan program pembangunan unit pengolahan air minum dan edukasi sanitasi di Desa Banraas, Pulau Gili Iyang. Kegiatan yang berlangsung pada 12-14 Oktober 2024 ini merupakan bagian dari program Airlangga Community Development Hub (ACDH) yang bertujuan untuk membantu penyediaan air minum layak dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait sanitasi serta penggunaan air bersih.
Program ini diinisiasi oleh tiga dosen Teknik Lingkungan, yaitu Dio Alif Hutama, S.T., M.Sc., Danar Arifka Rahman, S.T., M.T., dan Rinaldy Jose Nathanael, S.T., M.T., yang juga bertindak sebagai koordinator pelaksana. Bersama mereka, hadir pula dua perwakilan dari PT. Mitra Prima Enviro serta enam mahasiswa program studi S1 Teknik Lingkungan. Mahasiswa yang terlibat antara lain Deedhat Nugraha Mahardhika, Muhammad Falih Ramadhan Heta, Alvina Iedha Febrina, Salsabillah Safira Annur Dhyaningtyas, Hilmy Fairuz Ridiananda Nizami, dan Jihan Nabila Nurhaliza. Tiga dari mereka, yakni Salsabillah, Hilmy, dan Jihan, merupakan anggota aktif KSL yang berperan dalam edukasi air bersih dan sanitasi di program ini.
Salah satu program utama yang dilaksanakan adalah pembangunan depo air minum yang dibangun dengan memanfaatkan salah satu sumur warga setempat. Air dari sumur tersebut diolah menggunakan beberapa teknologi yaitu filtrasi, reverse osmosis, dan sinar ultraviolet (UV). Filtrasi berguna dalam menyaring partikel fisik seperti pasir dan kerikil. Reverse osmosis berguna dalam menyaring garam, logam berat, dan bahan kimia dalam air. Sedangkan yan terakhir yaitu teknologi sinar UV berguuna untuk mendisinfeksi air dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus.
Pembangunan depo ini mendapat dukungan penuh dari PT. Mitra Prima Enviro dalam proses teknisnya. Dari hasil uji salinitas yang telah dilakukan didapatkan nilai salinitas pada sampel air sumur adalah 800 ppm dan setelah melalui filtrasi diperoleh uji salinitas sampel air minum sebesar 100 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa air yang telah diuji melalui sistem reserve osmosis kurang lebih sama dengan air minum kemasan yang sering kita konsumsi sehari-hari.
Selain pembangunan depo air, tim KSL turut melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga setempat mengenai pentingnya air bersih dan sanitasi yang baik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, air minum yang higienis, serta cara-cara menjaga kualitas air agar tetap layak konsumsi.
Mahasiswa dari KSL juga berperan dalam menjelaskan cara kerja sistem pengolahan air di depo air minum yang baru dibangun. Selain itu, mereka juga berkontribusi dalam wawancara dengan warga mengenai pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi terkait akses air bersih di Gili Iyang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga sejalan dengan misi Universitas Airlangga dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-6, yaitu Clean Water and Sanitation (Air Bersih dan Sanitasi), serta tujuan ke-3, yaitu Good Health and Well-Being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan). Melalui penyediaan akses terhadap air minum yang layak dan edukasi mengenai sanitasi, kegiatan ini berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi global dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Pengintegrasian ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti yang dilakukan dalam program ini, menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi berperan penting dalam menghadapi tantangan global dan memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
Penulis: Salsa & Jihan.