Gili Iyang di Sumenep, Madura dikenal sebagai pulau yang memiliki tingkat oksigen relatif tinggi dan kualitas udara yang sangat baik. Tanpa pengelolaan lingkungan yang tepat, keunikan ini berpotensi menurun akibat peningkatan aktivitas wisata dan pemukiman. Pertumbuhan pariwisata membawa peningkatan timbulan sampah, termasuk mikroplastik. Sementara, fasilitas pengelolaan sampah di pulau masih terbatas. Sedangkan, mikroplastik dapat mengganggu kualitas air, sanitasi, dan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, kegiatan pengabdian dan pendampingan tentang mitigasi pencemaran lingkungan menjadi sangat mendesak untuk mencegah pencemaran darat maupun laut serta untuk menjaga daya tarik ekologis Pulau Gili Iyang. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2025 yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Dampak Mikroplastik dan Sosialisasi Bahaya Penggunaan Plastik Sekali Pakai untuk Mendukung SDG 6” pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Universitas Airlangga dalam mendukung ketercapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 6 tentang air bersih dan sanitasi layak. Melalui edukasi, penelitian, dan  pengabdian masyarakat, UNAIR berupaya memperkuat pengetahuan tentang pentingnya menjaga ekosisitem lingkungan, kepedulian, serta keikutsertaan Masyarakat secara berkelanjutan, terutama di wilayah yang rentan terhadap krisis air dan pencemaran seperti Gili Iyang.

Tim FST UNAIR dipimpin oleh dosen dari Program Studi S1 Teknik Lingkungan yaitu Dio Alif Hutama, S.T., M.Sc. dan Danar Arifka Rahman, S.T., M.T. Selain itu, mahasiswa FST UNAIR yang terlibat adalah Bintang Kent Xaviera, Axelle Herwit Fawwaz Aryasatya, dan Tri Setya Ayu Kartika. Tim FST UNAIR memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMP Islam Nurul Iman Gili Iyang serta melakukan sampling air untuk mengetahui konsentrasi mikroplastik di Gili Iyang.

Anak-anak diajak mengenal apa itu mikroplastik, asalnya, dan bagaimana partikel ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui udara, air minum, maupun makanan laut. Tak hanya teori, peserta juga diajak berdiskusi tentang kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Harapanya, terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap bahaya mikroplastik dan pentingnya mengurangi ketergantungan terhadap bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

#sdg6 #airbersihdansanitasilayak