Kelompok Studi Lingkungan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Airlangga berhasil menyelenggarakan kegiatan Webinar Kunjungan Industri pada hari Minggu (10/10) lalu. Kegiatan Webinar Kunjungan Industri bertema Learning Industry With KSL: How The Food Industry Treats its Waste Water dihadiri oleh pembicara dari Kepala bagian PT. Citra Enggal Sejahtera, Nicky Sugiarto, S.T.. PT Citra Enggal Sejahtera sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan air limbah dari beberapa industri makanan.
Pada dasarnya limbah cair hasil proses produksi industri makanan karakternya tidak jauh berbeda dari material yang digunakan sebagai bahan produk. Selain dari proses produksi, air limbah dapat juga berasal dari pencucian alat-alat produksi, misalnya tangki dan alat penggorengan. Limbah-limbah ini kemudian akan ditampung dan diolah pada unit pengolahan air limbah atau sering disebut sebagai Wastewater Treatment Plant (WWTP).
Menurut Bapak Nicky Sugiarto, secara gari besar alur tahapan pada Wastewater Treatment Plant (WWTP) meliputi Pre-Treatment, Chemical Treatment, Biological Treatment, dan Post Treatment. Tahap Pre-Treatment terdiri atas unit Fat Trap dan Equalization Tank. Air limbah dari bak penampungan akan disisihkan kandungan lemak, grease, dan minyaknya pada unit Fat Trap dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis. Lemak, grease, dan minyak yang berada di lapisan atas akan diangkat menggunakan alat yang disebut sebagai Scum Skimmer. Bapak Nicky Sugiarto berkata bahwa minyak hasil pengangkatan ini dapat dijual kembali tergantung dari kualitas minyak saat pengangkatan. Setelah itu, air limbah dari unit Fat Trap akan masuk ke dalam unit Equalization Tank untuk dihomogenisasi dengan menggunakan mixer.
Flow Proses Pengolahan di WWTP
Air limbah kemudian akan bergerak menuju unit Flokulasi-Koagulasi untuk menyisihkan padatan melalui proses kimia dengan penambahan flokulan dan koagulan. Sebelumnya, air limbah ditambahakan terlebih dahulu dengan NaOH 48% agar pH air limbah berada dalam kondisi netral yaitu berkisar pH 7. Setelah dari unit Flokulasi-Koagulasi, air limbah akan dialirkan menuju unit Dissolved Air Flotation (DAF). Pada unit Dissolved Air Flotation (DAF) ini antara air dan padatan akan dipisahkan dengan cara mengapungkan padatan dengan bantuan microbubble. Menurut penuturan Bapak Nicky Sugiarto, microbubble adalah air jernih hasil daur ulang dari DAF yang dijenuhkan dengan udara dan ditekan sebesar 4-5 bar. Padatan yang mengapung kemudian disisihkan dengan scrapers dan dialirkan menuju scum tank. Sedangkan air akan dipompa menuju unit Biological Anaerobic.
Pada unit Biological Anaerobic menerapkan metode Internal Circulation Aerator, dimana terjadi proses pemecahan bahan organik menjadi gas metan dan karbondioksida dengan bantuan bakteri anaerobik. Hasil gas mentan ini nyatanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yaitu Biogas. Setelah itu, air limbah akan dialirkan menuju unit Biological Aerobik Reactor. Pada unit ini terjadi proses oksidasi bahan organik menjadi karbondioksida dan air dengan bantuan activated sludge. Air limbah kemudian dialirkan menuju bak sedimentasi untuk menyisihkan suspensi dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis.
Tahap terkahir dari Wastewater Treatment Plant (WWTP) adalah Post Treatment. Tahap ini digunakan untuk memastikan agar air limbah yang akan dibuang ke badan air benar-benar sudah memenuhi standar yang berlaku. Pada tahap ini terjadi proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi dengan sand filter, dan penyisihan padatan dengan carbon filter. Namun setelah dari tahap Post Treatment, pengolahan limbah belum benar-benar terakhir. Masih ada satu tahapan lagi, yaitu Sludge Treatment.
Pada tahap Sludge Treatment, lumpur akan diolah pada bak disposal dengan penambahan flokulan aqualir dan selanjutnya akan mengalami pemerasan. Bapak Nicky Sugiarto berpendapat bahwa hasil pengolahan Sludge Treatment ini nyatanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang bernilai ekonomis.
“ Selain harus mampu mengolah limbah agar benar-benar memenuhi baku mutu saat dibuang ke lingkungan, juga harus mampu memanfaatkan kembali hasil-hasil pengolahan limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna, ”
Papar Bapak Nicky Sugiarto sebelum menutup sesi diskusi dalam kegiatan webinar kali ini.